Ket.foto : Ketgam, Tampak Bupati Konut (Kanan) H.Ruksamin saat memulai panen Hibrida miliknya di desa Awila Puncak.
PRN, Konut - Semangat Bupati Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk peningkatan program Konasara (Konawe Utara Sejahtera dan Beradab) pada sektor pertanian, tidak pernah surut.
Pria yang memiliki latar belakang anak petani dan aktivis ini , telah banyak menikmati pahit -manis kehidupan bertani, hingga menjadi seorang kepala daerah dirinya tetap menumbuhkan jiwa bertani kepada warganya.
Lahan seluas 12 hektar yang berada di perbukitan desa Awila Puncak Kecamatan Molawe sejak tahun 2017 yang lalu, sampai saat ini diolah dan digarap secara tradisional dengan pola modern.
Komoditas jagung Hibryda tetap menjadi varietas unggul yang masih dipertahankan.
Dari pantauan PRN, hasil panen jagung H.Ruksamin tersebut , Semakin bertambah serta dalam pengarapan lahan sampai pasca panen, telah menyerap tenaga kerja lokal dengan system pemberdayaan. Selain Varietas Jagung Hibrida, orang nomor satu di bumi oheo ini sementara mengembangkan Padi Ladang seluas 5 hektar di Desa Wawolesea kecamatan Wawolesea.
" Mulai pembukaan, penggarapan sampai pada tahap pasca panen, saya berdayakan masyarakat lokal. Jadi saat petani bekerja di lahan saya, mereka dapat upah yang layak untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka" kata Ruksamin Pada Sabtu (23/03/2019).
Dikatakan, Alam Konawe Utara sangat melimpah jadi mari kita manfaatkan pekarangan dan lahan pertanian kita.
" Selain tambang, perikanan dan kehutanan yang kita miliki, hasil pertanian tetap menjadi kebutuhan pokok kita dalam menjalani tanggung jawab keluarga. Coba kita kalkulasi, cukup 1 petani memiliki 1 hektar lahan saja jika dimanfaatkan menanam sayuran atau palawija, saya yakin mereka bisa menghasilkan puluhan juta rupiah setiap musim panen" ucap Ketua DPW PBB Sultra tersebut.
Pasalnya, sangat rugi jika kita punya lahan lantas kita tidak manfaatkan. Alat dan mesin pertanian sudah cukup siap sedia didaerah ini. Jadi kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk memanfaatkan lahan dan pekarangan kita.
" Jabatan sebagai bupati konut adalah amanah dari masyarakat yang kami pertanggung jawabkan, tetapi pada prinsipnya secara pribadi, saya dan Rauf Wabup Konut sangat bangga menjadi Petani" tutup Ruksamin.
Diketahui untuk panen tahun proses penanaman jagung Pioneer.35 mulai tanggal 13 Desember 2018 dengan serapan tenaga 15 orang lalu kemudian proses pemupukan 22 Desember 2018 menyerap tenaga kerja 20 orang.
" Umur jagung sekarang sampai hari ini 101 hari dan akan di panen jangka waktu 110 hari tepatnya awal april 2019 hari Senin,dan ini akan di panen secara manual" ucap Mili Yakub petani penggarap.
Penulis AR
PRN, Konut - Semangat Bupati Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk peningkatan program Konasara (Konawe Utara Sejahtera dan Beradab) pada sektor pertanian, tidak pernah surut.
Pria yang memiliki latar belakang anak petani dan aktivis ini , telah banyak menikmati pahit -manis kehidupan bertani, hingga menjadi seorang kepala daerah dirinya tetap menumbuhkan jiwa bertani kepada warganya.
Lahan seluas 12 hektar yang berada di perbukitan desa Awila Puncak Kecamatan Molawe sejak tahun 2017 yang lalu, sampai saat ini diolah dan digarap secara tradisional dengan pola modern.
Komoditas jagung Hibryda tetap menjadi varietas unggul yang masih dipertahankan.
Dari pantauan PRN, hasil panen jagung H.Ruksamin tersebut , Semakin bertambah serta dalam pengarapan lahan sampai pasca panen, telah menyerap tenaga kerja lokal dengan system pemberdayaan. Selain Varietas Jagung Hibrida, orang nomor satu di bumi oheo ini sementara mengembangkan Padi Ladang seluas 5 hektar di Desa Wawolesea kecamatan Wawolesea.
" Mulai pembukaan, penggarapan sampai pada tahap pasca panen, saya berdayakan masyarakat lokal. Jadi saat petani bekerja di lahan saya, mereka dapat upah yang layak untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka" kata Ruksamin Pada Sabtu (23/03/2019).
Dikatakan, Alam Konawe Utara sangat melimpah jadi mari kita manfaatkan pekarangan dan lahan pertanian kita.
" Selain tambang, perikanan dan kehutanan yang kita miliki, hasil pertanian tetap menjadi kebutuhan pokok kita dalam menjalani tanggung jawab keluarga. Coba kita kalkulasi, cukup 1 petani memiliki 1 hektar lahan saja jika dimanfaatkan menanam sayuran atau palawija, saya yakin mereka bisa menghasilkan puluhan juta rupiah setiap musim panen" ucap Ketua DPW PBB Sultra tersebut.
Pasalnya, sangat rugi jika kita punya lahan lantas kita tidak manfaatkan. Alat dan mesin pertanian sudah cukup siap sedia didaerah ini. Jadi kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk memanfaatkan lahan dan pekarangan kita.
" Jabatan sebagai bupati konut adalah amanah dari masyarakat yang kami pertanggung jawabkan, tetapi pada prinsipnya secara pribadi, saya dan Rauf Wabup Konut sangat bangga menjadi Petani" tutup Ruksamin.
Diketahui untuk panen tahun proses penanaman jagung Pioneer.35 mulai tanggal 13 Desember 2018 dengan serapan tenaga 15 orang lalu kemudian proses pemupukan 22 Desember 2018 menyerap tenaga kerja 20 orang.
" Umur jagung sekarang sampai hari ini 101 hari dan akan di panen jangka waktu 110 hari tepatnya awal april 2019 hari Senin,dan ini akan di panen secara manual" ucap Mili Yakub petani penggarap.
Penulis AR
Blogger Bali Grup
Terima kasih anda sudah membaca artikel Ruksamin : Kami Bangga Jadi Petani
0 Komentar